Alkana adalah sneyawa hidrokarbon jenuh asiklis. alkan termasuk senyawa alifatik. dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama.
Setiap atom karbon mempunyai ikatan (baik C-C atau ikatan C-H), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).
Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugugs fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil. Alkana bersifat tidak terlalu reaktif dan mempunyai aktivitas biologi sedikit.
Senyawa alkana mengalami gaya Van Der Waals di antara molekul-molekulnya. Semakin besar gaya van der Waals di antara molekul-molekulnya, maka semakin tinggi titik didihnya.
Ada penentu lain untuk menentukan berapa kekuatan gaya van der Waals:
- jumlah elektron yang mengelilingi molekul, yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan berat molekul alkana
- luas permukaan molekul
Dengan temperatur dan tekanan standar, senyawa alkana dari CH4 sampai C4H10 berwujud gas; C5H12 sampai C17H36 berwujud cairan; dan C18H38 ke atas berwujud padat. Karena titik didih alkana ditentukan oleh beratnya, maka bukanlah suatu hal yang aneh kalau titik didih alkana berbanding lurus dengan massa molekulnya. Titik didih alkana akan meningkat kira-kira 20–30 °C untuk setiap 1 atom karbon yang ditambahkan pada rantainya.
Alkana rantai lurus akan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkana rantai bercabang karena luas permukaan kontaknya lebih besar, maka gaya van der Waals antar molekul juga lebih besar. Contohnya adalah isobutana (2-metilpropana) yang titik didihnya -12 °C, dengan n-butana (butana), yang titik didihnya 0 °C. Contoh lainnya adalah 2,2-dimetilbutana yang bertitik didih 50 °C dan 2,3-dimetilbutana bertitik didih 58 °C. Hal ini disebabkan karena 2 molekul 2,3-dimetilbutana dapat saling berikatan lebih baik daripada 2,2 dimetilbutana yang berbentuk salib.
Konduktivitas dan kelarutan
Alkana tidak menghasilkan listrik dan tidak dapat dipolarisasi oleh medan listrik. Kelarutan alkana pada pelarut nonpolar lumayan baik, ciri-ciri yang dikenal dengan nama lipofilisitas.
Massa jenis alkana akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon, tapi tetap akan lebih rendah dari massa jenis air. Maka, alkana akan berada di lapisan atas jika dicampur dengan air.
Dari artikel di atas, mengapa alkana tidak dapat menghasilkan listrik dan tidak dipolarisasi oleh medan listrik ? kemudian bagaimana gaya Van Der Waals dalam molekul alkana yang menyebabkan titik didihnya semakin tinggi bila gaya Van Der Waals itu semakin besar?
BalasHapusmenurut pendapat saya yang didasarkan pada teori ikatan kimia ikatan kovalen polar dan non polar...
BalasHapusmengapa alkana ini tidak di polarisasikan,,karena pada alkana tidak ada adanya suatu pengkutuban saat penggabungan suatu molekul....
kita ketahui untuk dipolarisasikan itu harus ada nya gaya tarik menarik oleh medan listrik yang akan membentuk parsial positif dan parsial negatif.
jika tidak ada nya pengkutuban maka maka molekul alkana itu tidak ada interaksi dengan medan listrik, dengan kata lain molekul alkana tersebut tidak dipolarisasikan...
menurut artikel yang saya baca akana tidak dapat menghasilkan listrik dan tidak dapat dipolarisasi oleh medan listrik. karena alkana tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak dapat bercampur dengan pelarut polar seperti air.
BalasHapusuntuk pengaruh gaya van der walls dalam molekul alkana yang menyebabkan titik didihnya semakin tinggi yaitu karena kekuatan gaya van der walls itu sendiri ditentukan oleh
jumlah elektron yang mengelilingi molekul, yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan berat molekul alkana dan tergantung pada luas permukaan molekul.
dari artikel yang saya baca....
BalasHapusalkana tidak dapat menghasilkan listrik karena alkana termasuk senyawa kovalen bukan senyawa ionik. umum nya senyawa ionik yang dapat menghasilkan listrik karena dapat terurai menjadi ion positif dan ion negatif didalam air.
Alkana tdk menghantarkan arus listrik karena ikatan pada molekulnya berupa ikatan kovalen non polar , dimana ikatan kovalen tdk bisa menghangatkan arus listrik dab hanya kovalen polar yg bisa menghantarkan arus listrik sebagai elektrolit lemah
BalasHapus